Senin, 15 Agustus 2016

KAWASAN CIHAMPELAS, BANDUNG

Dahulu memang tempat wisata di Cihampelas Bandung ini dikenal sebagai tempat pusatnya pakaian berbahan dasar jeans karena di sini anda dapat menemukan model pakaian dari jaman dahulu hingga terbaru dengan bahan dasar jeans. Mengenai kualitas pun tidak perlu diragukan lagi, dan uniknya harganya pun sangat terjangkau. Namun, saat ini selain berbagai pakaian berbahan dasar jeans, anda juga dapat menemukan berbagai model pakaian dengan berbagai macam bahan. 

Selain itu, di sekitar tempat wisata ini pun saat ini sudah banyak outlet-outlet, kafe dan juga hotel yang tentu semakin meningkatkan daya tarik dari kawasan wisata Cihampelas ini. Uniknya lagi, di beberapa outlet ini pun dihiasi dengan ornament dari beberapa jenis tokoh kartun seperti spiderman, Superman, Hulk dan masih banyak lagi.

Selain berbagai outlet, di kawasan ini pun anda dapat mengunjungi berbagai toko aksesoris dan juga menikmati aneka makanan khas dari kota Bandung seperti peuyem. Jika anda membutuhkan tempat penginapan, anda pun tidak perlu keluar dari kawasan ini karena di kawasan ini pun menyediakan fasilitas hotel.

WISATA ALAM KAWAH PUTIH

Kawah Putih adalah sebuah tempat wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey. Kawah putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warna air yang berada di kawah ini berwarna putih kehijauan, yang unik dari kawah ini adalah airnya kadang berubah warna. Kawah ini berada pada ketinggian +2090 m dpl dibawah puncak/titik tertinggi Gunung Patuha.

Letusan hebat oleh Gunung Patuha pada abad ke 10 membuat banyak orang beranggapan bahwa lokasi ini adalah kawasan angker karena setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan mati. Karena kepercayaan tersebut, tidak ada orang yang berani mendekati kawasan ini sampai akhirnya pada tahun 1837 ada seorang ahli bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang memutuskan untuk pergi ke puncak Gunung Patuha demi ilmu pengetahuan.

Dr. Franz Wilhelm Junghuhn berhasil mencapai puncak Gunung Patuha dan dari sana ia melihat ada sebuah danau berwarna putih dengan bau belerang yang menyegat. Sejak itu, keberadaan Kawah Putih menjadi terkenal dan pada tahun 1987 pemerintah mulai mengembangkan Kawah Putih sebagai tempat wisata.

Untuk sampai di kawah putih pengunjung bisa menggunakan route perjalanan sebagai berikut: Pengunjung dari luar Bandung yang menggunnakan kendaraan roda empat dapat melewati jalur pintu Keluar Tol Kopo, melewati sayati dan dilanjutkan ke Soreang, dari soreang dilanjukan ke Ciwidey dan sampailah di lokasi kawah putih. Route alternatif bisa menggunakan jalur tol Buah Batu.

Sedangkan bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan umum, akses ke kawah putih ditempuh dengan menggunakan jalur terminal Leuwi Panjang - dilanjutkan ke terminal Ciwidey - lokasi Kawah Putih

DUNIA FANTASI ANCOL, JAKARTA

Dufan yang diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol taman impian), Jakarta Utara, Indonesia.

Dunia Fantasi memiliki maskot seekor kera bekantan yang bernama Dufan lahir tanggal 29 Agustus 1985.

Dunia Fantasi dibagi dalam beberapa kawasan dengan tema tersendiri dan ciri khas wilayah masing-masing. Pembagian kawasan ini ditujukan untuk membangkitkan imajinasi pengunjung yang diharapkan merasakan sensasi berjalan-jalan pada daerah Jakarta zaman dahulu, Eropa, Amerika, Indonesia, Asia, fantasi Yunani, fantasi hikayat, balara, Eropa dan istabon.

Selain atraksi permainan, kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan toko-toko suvenir.

Luas Dunia Fantasi mencapai 9,5 hektar (perlu konfirmasi) dari rencana pembangunan 552 hektar kawasan hiburan terpadu Taman Impian Jaya Ancol.


TAMAN BEGONIA, BANDUNG

Taman Bunga di Bandung dengan nama lengkap Taman Begonia Glory di Lembang ini merupakan sebuah kawasan yang didirikan dengan salah satu tujuannya adalah memperkaya khasanah Florikultura Indonesia,oleh karenanya dibuatlah suatu kawasan taman bunga yang dilengkapi dengan aneka macam bunga-bunga taman seperti Bunga Celosia, Melampodium, Bunga Impatiens, Bunga Salvia, Bunga Geranium, dan masih banyak jenis bunga lainnya. 

Diberi nama Taman Begonia karena di Taman Bunga yang ada di dataran tinggi Lembang ini didominasi oleh salah satu komoditas unggulan dan primadona taman ini yaitu Bunga Balinea. Balinea sendiri adalah merupakan kepanjangan dari Bunga Begonia yang berasal dari salah satu daerah yang terkenal juga dengan dunia pariwisatanya,yaitu Bali.

Balinea adalah bunga Begonia Bali yang tampilan penampilan bentuk dan warnanya sangat indah dan cantik sekali.Bunga Begonia apabila dibandingkan dengan jenis atau aneka tanaman bunga yang lain pada umumnya yang sudah kita kenal adalah,bunga balinea ini bisa tumbuh baik untuk kawasan dataran tinggi maupun rendah,bisa tumbuh lebat di sepanjang musim, sangat tahan cuaca ekstrim baik musim penghujan ataupun panas, serta diyakini sangat mudah dalam pemeliharaannya. 

Tanaman Bunga Balinea ini pun bisa ditanam di berbagai kontur tanah serta berbagai penempatan tanaman seperti ditanam di kebun, pekarangan rumah, jalan perumahan, hotel, dan taman kota, dengan media baik untuk di pot, balkon, maupun di tanah langsung.

OBSERVATORIUM BOSCHA, LEMBANG BANDUNG

Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. 

Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis 107° 36' Bujur Timur dan 6° 49' Lintang Selatan. Tempat ini berdiri di atas tanah seluas 6 hektare, dan berada pada ketinggian 1310 meter di atas permukaan laut atau pada ketinggian 630 m dari dataran tinggi Bandung. 

Kode observatorium Persatuan Astronomi Internasional untuk observatorium Bosscha adalah 299. Tahun 2004, Observatorium Bosscha dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah. Karena itu keberadaan Observatorium Bosscha dilindungi oleh UU Nomor 2/1992 tentang Benda Cagar Budaya. 

Selanjutnya, tahun 2008, Pemerintah menetapkan Observatorium Bosscha sebagai salah satu Objek Vital nasional yang harus diamankan.

DUSUN BAMBU, BANDUNG

tempat wisata alam yang terletak di kaki Gunung Burangrang Cisarua Lembang ini menyajikan area wisata yang dilengkapi dengan restaurant, villa dan fasilitas lainnya seperti Pasar Khatulistiwa dan Tegal Pangulinan.

Lokasi atau alamat Dusun Bambu terletak di Jl. Kertawangi (Komplek Komando), Cisarua Bandung Barat, dapat ditempuh melalui Jl.  Kolonel Masturi KM 11, Telp.02282782020

Setelah sampai di lokasi Dusun Bambu, disini terdapat dua area parkir utama, jika gerbang parkir satu sudah penuh, maka pengunjung akan diarahkan untuk masuk melalui gerbang parkir dua. Lokasi gerbang parkir dua terletak di sebelah atas, untuk menuju ke gerbang parkir dua pengunjung akan melalui sebuah turunan dan tanjakan, jadi pastikan kondisi kendaraan anda prima, karena tidak jarang ada kendaraan yang mogok disini.

Dari lokasi gerbang parkir dua ini, pengunjung akan diantarkan ke tempat pembelian tiket menggunakan kendaraan khusus yang disebut dengan ontang-anting. Dari lokasi pembelian tiket pengunjung akan diantarkan ke lokasi-lokasi yang di inginkan dengan menggunkaan kendaraan ontang-anting.

Selengkapnya di : Dusun Bambu

Jumat, 12 Agustus 2016

TEBING KERATON

Tebing Keraton atau Tebing Karaton merupakan sebuah tebing yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Tebing ini terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dari Tebing Keraton dapat menikmati pemandangan spektakuler. Bukan lampu kota, melainkan hutan.
Tidak sulit untuk mencapai Tebing Keraton. Dari pusat kota Bandung, bertolaklah ke arah Dago Pakar, kemudian ke arah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Setelah pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, beloklah ke kanan. Anda akan melewati rumah-rumah besar dan kemudian perkampungan. Setelah itu Anda akan sampai di sebuah warung dengan baliho besar bertuliskan 'Warung Bandrek' alias Warban. Perjalanan belum selesai, pacu kendaraan Anda melewati tanjakan dan jalan berbatu sampai pos teratas, langsung di Tebing Keraton. Di sini, anda bisa memarkir motor dan mobil. Untuk mencapai tebing tersebut, anda hanya perlu berjalan kaki tak sampai 5 menit.
Tebing Karaton ini ada di atas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Sehingga dari atas tebing ini, anda bisa menyaksikan hijaunya pemandangan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang menghampar luas sepanjang mata memandang. Pemandangan ini pun akan bertambah indah, jika anda datang sebelum matahari terbit atau kira-kira jam 6 pagi. Pada saat itu, anda bisa menikmati suasana kota Bandung yang masih berselimut kabut tebal. Ditambah dengan keindahan matahari terbit di balik bukit yang ada di sebelah timur. Semua keindahan panorama alamnya ini memang paling pas, jika anda abadikan dengan kamera anda.
Untuk berkunjung ke Tebing Keraton, ada beberapa hal yang harus anda persiapkan. Anda harus mempersiapkan kamera, jaket untuk menghalau dinginnya udara, minuman dan bensin kendaraan yang sudah terisi penuh. Jika masih ragu bagaimana jalan menuju ke sana, jangan malu untuk bertanya. Selain itu, anda juga disarankan untuk menggunakan motor, karena jalanan yang dilewati belum terlalu bagus.










SAUNG ANGKLUNG UDJO

Saung Angklung Udjo didirikan pada tahun 1966 oleh UDJO NGALAGENA yang bertujuan untuk melestarikan salah satu alat musik tradisional khas Jawa Barat.

Saung Angklung Udjo terletak di daerah Jl. Padasuka dekat dengan Terminal Cicaheum yang berada di Kawasan Bandung Timur.

Berikut ini beberapa pertunjukan di Saung Angklung Udjo :
- Demonstrasi Wayang Golek
- Demonstrasi Helaran
- Tari Tradisional Khas Jawa Barat
- Calung Arumba ( Alunan Rumpun Bambu ) yang diciptakan pada tahun 1970an.
- Angklung Mini adalah Angklung yang berbentuk minimalis.
- Angklung Padaeng
- Bermain Angklung Bersama
- Angklung Orkestra atau Kombinasi dengan Gitar, Perkusi dan lain-lain
- Angklung Jaipong
 
 




CURUG CIMAHI

Curug atau juga Air Terjun Cimahi ini, memiliki ketinggian sekitar 87 m, merupakan salah satu curug yang tertinggi di wilayah Bandung dan sekitarnya. Nama Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya yaitu Sungai Cimahi yang berhulu di Situ (danau) Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi. Curug ini berada di ketinggian 1050 m dpl dengan suhu di kawasan ini berkisar 18-22 derajat Celsius.
Jika dilihat dari atas, curug ini memiliki dua tingkat dan termasuk yang unik. Sesuai namanya cimahi alias air cukup (bahasa Sunda), debit air terjun ini selalu sama, baik saat musim hujan ataupun kemarau. “Namun, dibandingkan puluhan tahun lalu, debitnya jauh berkurang.
Tak jauh dari Curug Cimahi dapat ditemui juga Curug Bugbrug dan Curug Panganten yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Curug Cimahi ini.
Curug cimahi berada dibawah pengelolaan PERHUTANI .
 

MUSEUM MANDALA WANGSIT

Museum Wangsit Mandala Siliwangi adalah museum senjata yang berada di Bandung, Jawa Barat.
Nama Siliwangi sendiri adalah seorang pendiri Kerajaan Pajajaran yang kekuasaanya tak terbatas, konon raja yang arif dan bijaksana serta wibawa dalam menjalankan roda pemerintahaan, sedangkan arti Mandala Wangsit adalah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalu benda-benda yang ditinggalkannya.
Nama jalan tempat museum ini, Jl. Lembong, diambil dari nama Letkol Lembong, salah satu prajurit Siliwangi yang menjadi korban dalam Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil. Sebelumnya jalan itu bernama Oude Hospitaalweg.
Museum Mandala Wangsit terdiri dari alat yang digunakan pada saat perang antara Jepang dan Indonesia. Terdapat beberapa alat yang digunakan pada saat perang, yaitu:
  • Bedug simarame
  • Senjata laras panjang dan pistol
  • Tentang terjadinya Peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 24 Maret 1946 di Bandung
  • Peristiwa peracunan pada tanggal 17 Februari 1949
Yang digunakan oleh ki hajar dewantara adalah bedok dan di sana terdiri dua jubah berwarna putih dan hitam dan terdiri aula.
museum ini di resmikan oleh presiden soeharto .museum ini sebelum di resmikan di jadika sebagai markas untuk sembunyi penjajah darijepang . dan ada lukisan yang benggebarkan tentang kerja paksa yang di sebut romusa .dan ada juga beberapa peninggalan jepang yaitu:teng baja dan ambulan dan dijelaskan beberapa pahlawan indonesia.
Bangunan yang memiliki gaya arsitektur Late Romanticism dibangun pada tahun 1910 sampai 1915 yakni pada masa kolonial Belanda sebagai tempat tinggal perwira Belanda. Namun tempat ini diambil alih oleh pasukan Siliwangi dan digunakan sebagai markas Divisi Siliwangi (Militaire Akademi Bandung) pada tahun 1949-1950 setelah kemerdekaan. Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas 4.176 M2 dengan luas bangunan 1.674 m2. Pada Tanggal 23 Mei 1966 bangunan ini dijadikan sebagai Museum Wangsit Mandala Siliwangi yang diresmikan oleh panglima Divisi Siliwangi ke 8 yaitu Kolonel Ibrahim Adjie. Pada Tahun 1979 gedung ini dibangun / direhabilitasi kembali menjadi gedung bertingkat dua, kemudian diresmikan pada tanggal 10 Nopember 1980 oleh Pangdam Siliwangi ke 15 Mayjen Yoga Sugama dan Prasastinya ditandatangani oleh Presiden RI ke 2 (Soeharto)
 
Hasil gambar untuk museum mandala wangsit
Hasil gambar untuk museum mandala wangsit
Hasil gambar untuk museum mandala wangsit
 
Hasil gambar untuk museum mandala wangsit

SITU PATENGGANG

Terletak kira-kira 50 km dari arah kota Bandung dan berada pada ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut.


Situ Patenggang berada di desa Patengan, kecamatan Rancabali, kabupaten Bandung.
Situ Patenggang memiliki panorama yang memikat. Hamparan hijau kebun teh laksana karpet alam, ditambah lagi dengan udara yang dingin dan bersih serta matahari yang hangat, memberi kesan damai dan ketenangan sendiri bagi pengunjungnya.

Danau Patenggang atau Situ Patenggang menempati areal seluas 150 Ha. Dulunya kawasan ini merupakan kawasan cagar alam atau taman nasional. Namun pada tahun 1981 telah resmi berubah menjadi sebuah taman wisata.

Untuk menikmati objek wisata ini terdapat fasilitas perahu yang bisa disewa untuk mengelilingi sebuah pulau kecil yang berada di bagian tengah danau yang bernama Pulau Sasuka. Pulau ini tampak rindang dengan banyaknya pohon-pohon tinggi yang tumbuh di dalamnya, sementara di seberang danau terdapat lokasi yang cukup menarik yang diberi nama Batu Cinta.








BUMI PERKEMAHAN DAN PENANGKARAN RUSA RANCAUPAS

Tahukah Anda selain Kawah Putih yang tersohor, di Ciwidey, tepatnya di kawasan Ranca Upas juga terdapat Balai Konservasi Penangkaran Rusa dan Bumi Perkemahan?

Selain untuk sekadar melihat tingkah polah lucu para rusa, di balai konservasi ini Anda juga bisa berinteraksi langsung dengan rusa-rusa tersebut sambil memberi mereka makan sayuran atau wortel yang bisa Anda beli.

Di sini juga terdapat tempat kegiatan outdoor (lengkap dengan rumah pohon!), serta bermacam aktivitas air yang bisa dinikmati oleh anak-anak sementara Anda memanjakan diri di pemandian air panas.

Dan jika Anda tiba-tiba memutuskan ingin bermalam, di sini juga terdapat toko-toko yang menyediakan perlengkapan berkemah yang bisa disewa dengan biaya terjangkau.

 deer-via-siskanurifah,-dmsnvndr

Lokasi: Jl. Raya Ciwidey – Patenggang KM 11, Desa Alam Endah, Ciwidey, Kabupaten Bandung Jawa Barat.

Kamis, 11 Agustus 2016

LINGKUNGAN JALAN BRAGA

Di sisi kanan kiri Jalan Braga terdapat kompleks pertokoan yang memiliki arsitektur dan tata kota yang tetap mempertahankan ciri arsitektur lama pada masa Hindia Belanda. Tata letak pertokoan tersebut mengikuti model yang ada di Eropa sesuai dengan perkembangan kota Bandung pada masa itu (1920-1940-an) sebagai kota mode yang cukup termasyhur seperti halnya kota Paris pada saat itu.

Di antara pertokoan tersebut yang masih mempertahankan ciri arsitektur lama adalah pertokoan Sarinah (sekarang menjadi hotel Ibis dan Bank Jabar Banten), Apotek Kimia Farma dan Gedung Merdeka (Gedung Asia Afrika yang dulunya adalah gedung Societeit Concordia).

Model tata letak jalan dan gedung gedung pertokoan dan perkantoran yang berada di Jalan Braga juga terlihat pada model jalan-jalan lain di sekitar Jalan Braga seperti Jalan Suniaraja (dulu dikenal sebagai Jalan Parapatan Pompa) dan Jalan Pos Besar (Postweg)('sekarang Jalan Asia-Afrika') yang dibangun oleh Gubernur Jendral Herman Willem Daendels pada tahun 1811, di depan Gedung Merdeka.

JALAN BRAGA BANDUNG

Kenal Jalan Braga?? Hampir semua yang pernah datang ke Bandung atau yang tinggal di Bandung pasti mengenal jalan ini.

Jalan Braga adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung, Indonesia. Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia Belanda.

Sampai saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan objek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java.

Baca juga : Sejarah Jalan Braga

SEJARAH JALAN BRAGA

Jalan Braga berawal dari sebuah jalan kecil di depan pemukiman yang cukup sunyi sehingga dinamakan Jalan Culik karena cukup rawan, juga dikenal sebagai Jalan Pedati (Pedatiweg) pada tahun 1900-an.

Jalan Braga menjadi ramai karena banyak usahawan-usahawan terutama berkebangsaan Belanda mendirikan toko-toko, bar dan tempat hiburan di kawasan itu seperti toko Onderling Belang.

Kemudian pada dasawarsa 1920-1930-an muncul toko-toko dan butik (boutique) pakaian yang mengambil model di kota Paris, Perancis yang saat itu merupakan kiblat model pakaian di dunia. Dibangunnya gedung Societeit Concordia yang digunakan untuk pertemuan para warga Bandung khususnya kalangan tuan-tuan hartawan, Hotel Savoy Homann, gedung perkantoran dan lain-lain di beberapa blok di sekitar jalan ini juga meningkatkan kemasyhuran dan keramaian jalan ini.

Namun sisi buruknya adalah munculnya hiburan-hiburan malam dan kawasan lampu merah (kawasan remang-remang) di kawasan ini yang membuat Jalan Braga sangat dikenal turis. Dari sinilah istilah kota Bandung sebagai kota kembang mulai dikenal. Sehingga perhimpunan masyarakat warga Bandung saat itu membuat selebaran dan pengumuman agar "Para Tuan-tuan Turis sebaiknya tidak mengunjungi Bandung apabila tidak membawa istri atau meninggalkan istri di rumah".

Baca juga : Lingkungan Sekitaran Jalan Braga






TAMAN LANSIA

Taman Lansia adalah salah satu taman kota yang terletak di sebelah kanan Gedung Sate Bandung.

Taman ini merupakan sarana refreshing dan istirahat bagi warga kota Bandung maupun warga luar Bandung yang sedang berkunjung ke kota Bandung.
Di Sekitar Taman Lansia terdapat beberapa tempat yang menyajikan berbagai penganan dan makanan. Sebut saja Youghourt Cisangkuy yg terkenal dengan youghourt nya yang terkenal, Pasar Cisangkuy yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman. Ada juga kios yang menyediakan surabi dengan berbagai macam rasa, mulai dari rasa keju, coklat, susu, pisang dan lain-lain.
Disekitaran Taman Lansia sering kali kita lihat beberapa mobil keliling yang menjajakan beraneka macam barang dan kerajinan.

Senin, 01 Agustus 2016

SEJARAH GEDUNG SATE

Sejarah berdirinya Gedung Sate di Bandung terjadi sebelum 27 Juli 1920, dimana gedung yang dulu memiliki nama Gouvernemens Bedrijven (GB) ini selesai dirancang cetak birunya oleh sebuah tim yang beranggotakan Ir. J. Gerber, Ir. G. Hendriks, dan Ir. Eh. De Roo. Rancangan cetak biru gedung GB ini juga melibatkan Gementee (walikota) Bandung yang pada masa itu dengan Kol.Pur. VL. Slors sebagai ketua mereka. Untuk membangun gedung GB ini dibutuhkan 2.000 orang pekerja, dimana 150 diantaranya merupakan orang Tiongkok dan bertugas sebagai pengukir kayu atau pemahat batu. Dari sisa 1.850 pekerja, hampir seluruhnya pernah memiliki pengalaman membangun gedung penting karena mereka pernah bekerja dalam pembangunan Gedong Sirap (ITB) dan Gedong Papak (Balai Kota Bandung)

Gedung Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat.

Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Luchtfoto van het Departement van Gouvernementsbedrijven in Bandoeng TMnr 10015218.jpg

SEPERTI APA GEDUNG SATE

Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama Gouverments Bedrijven, termasuk kantor pusat PTT (Pos, Telepon dan Telegraf) dan Perpustakaan.
Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek Belanda Dr.Hendrik Petrus Berlage, yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional Nusantara.

Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa, (Indo Europeeschen architectuur stijl), sehingga tidak mustahil bila keanggunan Candi Borobudur ikut mewarnai Gedung Sate.
Beberapa pendapat tentang megahnya Gedung Sate di antaranya Cor Pashier dan Jan Wittenberg dua arsitek Belanda, yang mengatakan "langgam arsitektur Gedung Sate adalah gaya hasil eksperimen sang arsitek yang mengarah pada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa".

D. Ruhl dalam bukunya Bandoeng en haar Hoogvlakte 1952, "Gedung Sate adalah bangunan terindah di Indonesia".

Ir. H.P.Berlage, sewaktu kunjungan ke Gedung Sate April 1923, menyatakan, "Gedung Sate adalah suatu karya arsitektur besar, yang berhasil memadukan langgam timur dan barat secara harmonis". Seperti halnya gaya arsitektur Italia pada masa renaiscance terutama pada bangunan sayap barat. Sedangkan menara bertingkat di tengah bangunan mirip atap meru atau pagoda. Masih banyak lagi pendapat arsitek Indonesia yang menyatakan kemegahan Gedung Sate misalnya Slamet Wirasonjaya, dan Ir. Harnyoto Kunto.
Kuat dan utuhnya Gedung Sate hingga kini, tidak terlepas dari bahan dan teknis konstruksi yang dipakai. Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar (1 × 1 × 2 m) yang diambil dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan Gunung Manglayang. Konstruksi bangunan Gedung Sate menggunakan cara konvensional yang profesional dengan memperhatikan standar teknik.

Gedung Sate berdiri diatas lahan seluas 27.990,859 m², luas bangunan 10.877,734 m² terdiri dari Basement 3.039,264 m², Lantai I 4.062,553 m², teras lantai I 212,976 m², Lantai II 3.023,796 m², teras lantai II 212.976 m², menara 121 m² dan teras menara 205,169 m².

Gerber sendiri memadukan beberapa aliran arsitektur ke dalam rancangannya. Untuk jendela, Gerber mengambil tema Moor Spanyol, sedangkan untuk bangunannya dalah Rennaisance Italia. Khusus untuk menara, Gerber memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap pura Bali atau pagoda di Thailand. Di puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate (versi lain menyebutkan jambu air atau melati), yang melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate.

Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan. Dengan mengikuti sumbu poros utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung Malabar di selatan), Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung Tangkuban Perahu di sebelah utara.

Dalam perjalanannya semula diperuntukkan bagi Departemen Lalulintas dan Pekerjaan Umum, bahkan menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda setelah Batavia dianggap sudah tidak memenuhi syarat sebagai pusat pemerintahan karena perkembangannya, sehingga digunakan oleh Jawatan Pekerjaan Umum. Tanggal 3 Desember 1945 terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh orang pemuda yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha. Untuk mengenang ke tujuh pemuda itu, dibuatkan tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman Gedung Sate. Atas perintah Menteri Pekerjaan Umum pada tanggal 3 Desember 1970 Tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate.

Gedung Sate sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Provinsi Jawa Barat menempati Gedung Kerta Mukti di Jalan Braga Bandung.

Ruang kerja Gubernur terdapat di lantai II bersama dengan ruang kerja Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Para Assisten dan Biro. Saat ini Gubernur di bantu oleh tiga Wakil Gubernur yang menangani Bidang Pemerintahan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Bidang Kesejahteraan Rakyat, seorang Sekretaris Daerah dan Empat Asisten yaitu Asisten Ketataprajaan, Asisten Administrasi Pembangunan, Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi.

Namun tidak seluruh Asisten menempati Gedung Sate. Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi bersama staf menempati Gedung Baru.

Di bagian timur dan barat terdapat dua ruang besar yang akan mengingatkan pada ruang dansa (ball room) yang sering terdapat pada bangunan masyarakat Eropa. Ruangan ini lebih sering dikenal dengan sebutan aula barat dan aula timur, sering digunakan kegiatan resmi. Di sekeliling kedua aula ini terdapat ruangan-ruangan yang di tempati beberapa Biro dengan Stafnya.

Paling atas terdapat lantai yang disebut Menara Gedung Sate, lantai ini tidak dapat dilihat dari bawah, untuk menuju ke lantai teratas menggunakan Lift atau dengan menaiki tangga kayu.

Kesempurnaan megahnya Gedung Sate dilengkapi dengan Gedung Baru yang mengambil sedikit gaya arsitektur Gedung Sate namun dengan gaya konstektual hasil karya arsitek Ir.Sudibyo yang dibangun tahun 1977 diperuntukkan bagi para Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga Legislatif Daerah.
Gedung Sate telah menjadi salah satu tujuan objek wisata di kota Bandung. Khusus wisatawan manca negara banyak dari mereka yang sengaja berkunjung karena memiliki keterkaitan emosi maupun history pada Gedung ini. Keterkaitan emosi dan history ini mungkin akan terasa lebih lengkap bila menaiki anak tangga satu per satu yang tersedia menuju menara Gedung Sate. Ada 6 tangga yang harus dilalui dengan masing-masing 10 anak tangga yang harus dinaiki.

Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya yang terpelihara dengan baik, tidak heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Keindahan taman ini sering dijadikan lokasi kegiatan yang bernuansakan kekeluargaan, lokasi shooting video klip musik baik artis lokal maupun artis nasional, lokasi foto keluarga atau foto diri bahkan foto pasangan pengantin.

Khusus di hari minggu lingkungan halaman Gedung Sate dijadikan pilihan tempat sebagian besar masyarakat untuk bersantai, sekadar duduk-duduk menikmati udara segar kota Bandung atau berolahraga ringan.

Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (capitol building) di banyak ibukota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak gedung sate serta lanskapnya yang relatif mirip dengan Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat. Dapat dikatakan Gedung Sate adalah "Gedung Putih"nya kota Bandung.